selamat datang diblog official PROGC

Utaite time: apa sih utaite itu?


UTAITE (歌い手)

Di era zaman serba internet sekarang. Berbagai karya dapat mudah di publikasikan ke media digital. Seperti komik, anime (animasi jepang), drama korea, game, cover lagu, dance cover dan sebagainya. Hingga akhirnya terbentuk kubu-kubu dari fans mereka yang disebut fandom. Dunia jejepangan dan dunia k-popers sangatlah merajalela sosial media dan menguasai masyarakat dan remaja muda dengan cepat. Wibu (julukan candaan perkumpulan para jejepangan) tidak hanya menonton anime saja, mereka bahkan mengembangkan kegiatannya menjadi dance cover, cosplayer, roleplayer, ilustrasi digital, animasi, utaite dan sebagainya. Nah pada kesempatan kali ini, admin berniat membahas sedikit tentang utaite ini. Berikut penjelasannya. 


  • PENGERTIAN UTAITE (歌い手)


Utaite (歌い手) adalah istilah dalam bahasa jepang untuk penyanyi lepas yang suka atau gemar mengcover lagu yang sudah pernah dirilis sebelumnya dan merilisnya di berbagai media seperti youtube, smule, soundcloud dan sebagainya; atau bisa juga melalui Nico Nico Douga di dalam kategori Uttattemita. Istilah "utaite" di buat lebih terkesan unik dan khas untuk penyanyi Nico Nico Douga dan membuatnya berbeda dari Kashu (歌手), yang berarti "penyanyi" pada umumnya.

Umumnya, para Utaite mengcover lagu untuk lagu-lagu Vocaloid, Anisong, game song, dan J-Pop. Mereka juga melakukan parodi dengan lirik yang berbeda untuk lagu-lagu populer (seperti menerjemahkan lirik tersebut ke dalam bahasa lain dari bahasa lagu originalnya). Hal ini bertujuan memudahkan pendengar untuk mengerti akan lirik yang mereka nyanyikan, yah juga tidak kurang juga sebagai hiburan untuk para penggemar lagu tersebut. Dalam dunia konten Utaite, Utaite sendiri menggunakan ilustrasi karakter mereka sebagai pengganti wajah asli mereka, dikarenakan beberapa Utaite tidak mau wajahnya diketahui publik. Alasan lain mereka menggunakan konsep Ilustrasi digital (dalam bentuk Anime / Manga style), agar karya mereka terlihat lebih menarik dan berbeda dari para penyanyi lepas yang hanya mengcover menggunakan real face seperti biasa.

Utaite memang bertujuan untuk mengcover lagu hanya untuk kesenangan saja. Tapi, beberapa Utaite fanatik dan serious person melakukan proses yang panjang. Mereka bukan hanya sekedar bernyanyi. Dikarenakan konsep Ilustrasi yang mereka terapkan membuat beberapa Utaite mengembangkannya menjadi animasi sederhana yang membutuhkan skill desain komunikasi visual. Hal ini menyebabkan beberapa utaite –yang tidak mempunyai skill digital art dan animasi– mengeluarkan sejumlah uang untuk melakukan transaksi antar Artist dan Utaite untuk menciptakan Ilustrasi Karakter dan animasi untuk Utaite tersebut sesuai dengan project yang dikelolanya.  Karena masalah ekonomi ini, tidak sedikit pula Utaite yang mencari jalan lain agar meminimalisir masalah ekonomi ini. Seperti membuat Group, membangun tali pertemanan (:p ada apa-apa diluar tidak ada apa apa) dan belajar dalam bidang DKV sendiri. Selain proses DigitalArt dan sebagainya, mereka juga melakukan proses editing audio, dan lagi-lagi kembali ke masalah uang jika si Utaite tidak bisa melakukan pengeditan dalam audio.

Walau hanya sekedar senang-senang dan hiburan belaka. Beberapa Utaite populer memanfaatkan popularitas mereka untuk menghasilkan uang dari Merchandise yang mereka jual, bahkan beberapa utaite telah merilis album berisi cover-cover mereka secara doujin (self-publish) di Comic Market atau Vocaloid Master . Beberapa juga telah menjadi penyanyi profesional dan merilis albumnya sendiri dibawah major label, contohnya Piko . Ada juga yang membentuk grup (seperti yang disebutkan diatas) dan merilis album bersama, contohnya RootFive (√5).

Walaupun beberapa utaite berhasil menjadi penyanyi terkenal, sebagian besar dari mereka adalah manusia biasa yang memiliki kehidupan biasa-biasa saja tanpa dikenal oleh seluruh orang, tidak seperti Artis yang sering muncul di TV. Dalam kehidupan nyata, mereka saling mengenal satu sama lain dan sering melakukan kolaborasi bahkan mengikuti kegiatan chorus battle (CB) di real life ataupun di internet. Di jepang, mereka juga biasa tampil di Nico Nico Live concerts atau Nico Farre.


  • Pembagian utaite


Karena banyaknya generasi di seluruh dunia yang tertarik akan Utaite ini dan melakukan kegiatan Utaite. Maka secara resmi, utaite terbagi menjadi 4 golongan;


  1. Normal Utaite


'Normal' Utaite adalah utaite yang tidak termasuk dari golongan apapun. Maksudnya adalah mereka hanya menggunakan 1 jenis suara yang sama di setiap lagu. Mereka men-cover lagu-lagu vocaloid dan terkadang J-Pop.

Contoh Utaite Normal: Clear, ShounenT, Soraru, Wotamin, Hanatan, dll.

2. Ryoserui Utaite / Trap Utaite
Seorang Utaite Ryoserui / Utaite Trap adalah Utaite yang dapat menggunakan suara aslinya dan suara berkebalikan dari gendernya dalam sebuah project cover. Laki-laki dapat bernyanyi dalam range perempuan, dan begitu pula sebaliknya. Untuk contoh sederhana nya, Seiyuu/Dubber karakter Naruto adalah seorang perempuan. Tapi karakter Naruto sendiri adalah laki-laki, bahkan di anime, suaranya terdengar seperti laki-laki. Kurang lebih seperti itulah konsep trap.

Contoh Utaite Trap : Nano, Valshe, Piko, VipTenchou, Sekihan, 96Neko, Kogeinu, dll.

3. Utaite Rapper

Dari namanya, terlihat jelas bahwa Utaite Rapper adalah Utaite yang memiliki skill Rapp. Utaite rapper biasanya menulis lirik rapp dan memasukkan lirik tersebut ke dalam lagu-lagu yang mereka cover atau lirik lagu asli yang mereka ubah ke dalam lirik rapp.

Contoh Utaite Rapper : Hashiyan, Nqrse, Yoppei, Alilem, Rap-bit, dll.

4. Producer Utaite

Producer-Utaite adalah orang-orang yang biasa mengarang lagu untuk Vocaloid, dan terkadang mereka men-cover lagu-lagu buatan mereka maupun buatan Producer lain. Producer terkadang suka memakai akhiran "-P" pada namanya.

Contoh: Tourai (disebut juga Ryuusei-P), Halyosy, Koma'n.

Kegiatan Utaite dan proses project Utaite (serious project)

Seperti yang dijelaskan diatas, ada beberapa yang serius menggarap project cover mereka masing-masing semaksimal mungkin melalui berbagai proses yang memakan waktu dan uang saku mereka.

Proses project

1. Pembagian lirik

Baik project solo atau group, tiap Utaite pasti membagi lirik lagu yang mereka cover nanti. Tiap lirik di bagi menjadi Main Lyrics, Voice Acting, Harmo, Adlibs dan sebagainya ke dalam partingan lirik menurut ilmu Vocal.

2. Penghafalan

Tanpa menghafal, tidak mungkin bisa menyanyikan lagunya. Untuk Utaite yang serius, ada dari mereka sampai belajar vocaloid secara totalitas, hingga membuat mereka menghafal sampai sedetail mungkin nadanya agar hasilnya sempurna.

3. Recording

Proses merekam audio dari vocal nyanyian mereka. Baik menggunakan aplikasi rekam seperti smule atau pun aplikasi rekam mentah dari Android dan sebagainya.

4. Editing Audio

Mengedit Audio,  bila menggunakan Smule dan sejenisnya, tidak perlu menggunakan editor engineer untuk mengedit rekaman Audio yang telah di kerjakan sebelumnya. Dikarenakan aplikasinya menyediakan fitur edit langsung setelah recording. Berbeda dengan mereka yang merekam mentah-mentah, proses editing terbagi menjadi 3, yaitu;

– Tunning
– Mixing
– Mastering

Dengan adanya tiga proses ini, audio mentah tadi akan di olah lebih baik untuk para pendengar yang mendengarkan cover tersebut, juga dapat disesuaikan seperti kualitas rekaman rekaman dari studio rekam. Banyaknya proses ini membuat waktu terbuang begitu banyak karena editing Audio membutuhkan ketelitian dan kesabaran yang tinggi.

5. Illustrasi

Proses audio mp3 sudah selesai dan siap di gunakan. Maka kendala utama yang mencolok adalah dibutuhkan nya Illustrasi karakter digital. Bagi beberapa Utaite yang tidak menggambar, mereka akan mencari Artist yang sedang membuka komisi untuk bertransaksi dengan Artist tersebut, tentu saja yang mereka cari adalah Artist yang menggunakan media digital. Tapi lain halnya dengan mereka yang memiliki group dan memiliki skill dalam digital illustration. Mereka akan menggarapnya sesuai dengan kondisi mereka.

Proses Illustrasi karakter :

– Skecth
– Lineart
– Coloring (Shading, Base Colour, lighting, Blush, dan teknik lainnya)

Sulit bukan? Banyak menghabiskan waktu pula.

6. Animasi

Animasi adalah proses terakhir dari project utaite yang menggunakan media video sebagai wadah berkaryanya, seperti Youtube. Animasi yang mereka gunakan juga Animasi sederhana yang memainkan kamera dan efek video untuk si ilustrasi karakter tadi. Dibumbuhi teks lirik dan sebagainya. Juga disatukan dengan audio mp3 yang telah selesai di kerjakan tadi.

Wow... Benar-benar proses panjang dan menghabiskan banyak waktu.

Tidak. Hanya itu, mereka juga memiliki kegiatan masing-masing di dunia Utaite seperti Normal Project, Collaburation Project dan Chorus Battle.

Normal Project
Normal Project adalah project yang digarap secara pribadi atau hanya disebuah group untuk hiburan group itu sendiri saja.

Collaburation Project
Collaburation Project adalah project collaburasi antar utaite solo dengan utaite lain nya atau antar group dengan group lainnya.

Chorus Battle.
Chorus Battle adalah istilah umum dikalangan utaite untuk sebuah event perlombaan menyanyi antar group / kelompok atau solo, sesuai dengan ketentuan event tersebut. Ada beberapa pelenggara event yang menggunakan peraturan yang mewajibkan tiap group memiliki staff dan utaite, ada pula peraturan yang hanya mewajibkan tiap group memiliki utaitenya saja. Tergantung penyelenggara eventnya ingin seperti apa. Wong panitia itu raja, raja mah bebas.

Biasanya tempat yang menyelenggarakan Chorus battle adalah di smule dan youtube.

Yah begitulah informasi bisa kami berikan mengenai dunia utaite secara sekilas (atau mungkin complite hahahahaha). Jika ada kesalahan dalam materi bisa koreksi di kolom komentar, agar kami bisa merevisi postingan ini supaya tidak terjadi kesalahpahaman informasi.

Credit;
Sumber referensi 1
Sumber referensi 2 
Sumber referensi 3 (pengamatan di dunia utaite) 

Comments

Popular posts from this blog

review: Million Rooms Labyrinth by Takamichi

review: cat tales by wagata konomi