selamat datang diblog official PROGC

[Utaite time] Trivial Knowledge: Science of Music




Mungkin anda pernah mendengar pernyataan bahwa "ilmu itu saling terkait satu sama lain". Musik sebagai suatu ilmu juga terkait dengan ilmu-ilmu yang lain. Salah satu yang paling dekat adalah sains. Kali ini kita akan membahas beberapa aspek dalam musik yang erat hubungannya dengan sains.

1. Nada
Suara sejatinya adalah gelombang yang bergetar pada frekwensi tertentu. Setiap frekwensi menghasilkan bunyi yang berbeda-beda. Dari situlah terciptanya konsep nada.
Frekuensi memiliki satuan Hertz (Hz). Semakin kecil nilai Hertznya semakin rendah nadanya, sebaliknya semakin besar nilai Hertznya semakin tinggi nadanya.
Setiap nada memiliki frekwensi tertentu dan sifatnya paten. Artinya di mana-mana nada C4 akan selalu berada pada frekwensi 261,63 Hz.


2. Tempo
Tempo adalah kecepatan lagu, ditentukan dengan rumus jumlah ketukan per satuan waktu. Satuan resminya adalah bpm (beat per minute) yaitu jumlah ketukan dalam 1 menit. Semakin besar bpmnya maka semakin cepat lagunya.
Fun fact: jarum detik jam bergerak dalam tempo 60 bpm.


3. Volume
Volume adalah intensitas kekerasan suara. Satuannya adalah desibel (dB). Perhitungan nilai dB menggunakan persamaan logaritma, artinya kenaikan volume sebesar 10 kali sama dengan kenaikan 1 dB.



4. Fisika Suara
Ukuran panjang, ketebalan, luas permukaan, dan volume suatu benda mempengaruhi tinggi rendahnya nada yang dihasilkan. Semakin panjang suatu benda (misal pipa atau senar) maka semakin rendah nada yang dihasilkan, begitu pula dengan ketebalan, luas permukaan, dan volume, semakin besar maka nada suaranya akan semakin rendah.
Hal tersebut berlaku juga untuk suara manusia. Saluran nafas laki-laki lebih tebal, lebar, dan luas dibandingkan perempuan. Itulah sebabnya suara laki-laki lebih rendah dibanding perempuan. Kita bisa membuat suara kita lebih tinggi atau lebih rendah dengan mengatur luas permukaan saluran nafas (dalam hal ini diatur oleh vocal cord).

5. Power
Dalam menyanyi kita sering bicara soal power. Sebenarnya power itu memiliki hubungan dengan tekanan udara dalam saluran nafas. Semakin besar tekanan udaranya maka semakin besar volumenya.
Tekanan dipengaruhi oleh besar gaya dan luas permukaan. Gaya yang digunakan besar maka tekanannya juga besar, luas permukaan kecil maka tekanannya besar.
Si A dan si B menyanyikan nada yang sama. Si A mengeluarkan gaya yang besar sedangkan si B tidak. Sudah pasti suara si A akan lebih keras dan berpower dibanding si B.
Si C menyanyikan nada rendah dan nada tinggi dengan gaya yang sama. Saat nada rendah suaranya terdengar tidak berpower dibandingkan nada tingginya. Itu karena luas permukaan vocal cord saat menyanyikan nada rendah melebar sehingga tekanan yang dihasilkan kecil.

6. Suara serak
Suara serak setelah teriak atau bicara dalam waktu yang lama tak lain dan tak bukan terjadi karena adanya reaksi fisik dalam tubuh. Tekanan udara yang besar di saluran nafas apabila terus menerus terjadi akan mengikis lapisan pelindung tenggorokan (mukosa) sehingga tenggorokan akan terasa kering dan akhirnya meradang. Biasanya setelah itu akan disambung dengan pilek. Itu adalah mekanisme tubuh untuk mengganti lapisan mukosa yang hilang dan meredakan radang. Selain karena tekanan udara, tenggorokan bisa kering karena perubahan suhu ekstrim di tenggorokan akibat makanan dan minuman. Setelah makan makanan panas langsung minum dingin. Jika hal ini dilakukan terus menerus akan membuat tenggorokan kering.


Ada pepatah bijak mengatakan "semakin dipelajari semakin banyak hal yang tidak kita ketahui". Itulah falsafah ilmu. Jika didalami ternyata ilmu itu saling terkait dan sangat kompleks. Maka dari itu jangan berhenti untuk belajar dan jangan mudah tinggi hati hanya karena tahu sedikit.


Sekian trivial knowledge kali ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih telah membaca.


source by
Adiatma Sidarta
Smule ID: @AdCyd
(Adiatma-sensei adalah guru vocalnya mimin maso queen)


Admin >Maso Queen<

Comments

Popular posts from this blog

review: Million Rooms Labyrinth by Takamichi

Utaite time: apa sih utaite itu?

review: cat tales by wagata konomi