selamat datang diblog official PROGC

[PROGC] lytra time: cara membuat plot yang menarik dalam cerita

Cara membuat plot agar menarik dalam cerita
Pemateri : Sayyidatul Imamah
Hari/Tanggal : Rabu, 12 September 2018
Notulen : Nusa Abdy
warning : budayakan membaca


Haloo semuaa
Jadi, sebelum aku menyampaikan materi, aku bakal perkenalan diri dulu. Namaku
Sayyidatul Imamah, dan ya, aku penulis, tapi gak sehebat penulis-penulis di luar
sana. Malah mungkin kalian lebih punya kemampuan lebih daripadaku aku :) Jadi,
pas kalian baca materi ini jangan terlalu dianggap serius atau bahkan berpatokan
pada materiku, karena di sini kita sama-sama belajar :) Bahkan, kalian juga bisa
kok kasih saran atau kritik pada materiku nanti.
Nah, gak usah lama-lama, di sini aku bakal bahas tentang plot cerita.
Jadi, pasti ada di antara kalian yang naskahnya gak kelar-kelar karena penyusunan
plot belum matang. Padahal plot di sini sangat penting loh buat cerita kalian,
bahkan ada beberapa pakar yang mewajibkan penulis menyusin plot atau outline
dulu sebelum memulai menulis naskah.
Plot di sini sebagai pilar bagi bangunan cerita kamu, dan agar nanti kamu
nulisnya lancar.
Oke, jadi kita langsung ke cara pembuatan
Jadi, sebenarnya aku juga dapat materi plot ini dari grup penulisan yang lain, tapi
akan kushare di sini. Semoga bermanfaat :)


1. Menyusun plot sebuah novel sungguh pekerjaan yang panjang dan
berliku-liku dan sering nyaris bikin putus asa.
Kenapa begitu?
Karena waktu menyusun plot, kita harus memikirkan segala macam hal
sekaligus. Yang satu karakter, yang satu lagi konflik, belum lagi storytelling,
dsb dsb. Nah, itu sebabnya, supaya proses menyusun plot ini tidak
membuat gentar, mari kita bagi-bagi prosesnya menjadi 9 langkah.

2. Kunci melakukannya: jangan terburu-buru, kendalikan dirimu (termasuk di
dalamnya ambisi, ego, dan semangat berbaper ria), kenali ceritamu dan
kuasai karaktermu dengan baik, dan gunakan logika sepenuhnya
.
3. Supaya mudah, saya akan membagi dulu seluruh proses Menyusun Plot
Novel ini dalam 3 bagian besar.
Kenapa tiga? Karena saya mengacu pada struktur plot. Ada bagian Awal,
Tengah, dan Akhir.

  1. Menyusun Plot Bagian Awal (di sinilah pemicu konflik utama novel muncul dan protagonis mengambil keputusan untuk bertindak)

  1. Menyusun Plot Bagian Tengah (di bagian inilah seluruh konflik muncul hingga titik krisis/klimaks)

  1. Menyusun Plot Bagian Akhir (bagian ini menceritakan konsekuensi yang muncul dari tindakan/keputusan protagonis)

Setelah itu, baru kita bagi-bagi lagi menjadi langkah-langkah yang lebih
kecil. Mari kita mulai dengan Bagian Awal, apa sih fungsi Bagian Awal
Novel ini sebetulnya?

A. BAGIAN AWAL NOVEL: GAMBARAN BESAR

Tugas utama bagian awal sebuah cerita adalah MENGGAET PEMBACA.
Bagaimana cara kita menggaet pembaca?
  1. Perkenalkan karakter yang menarik supaya pembaca peduli pada karaktermu.

  1. Janjikan cerita seru dengan membuat pembaca penasaran. (Caranya: munculkan suatu kejadian, yang memaksa karakter mengambil tindakan. Kejadian itu harus membuat karakter SANGAT menginginkan sesuatu. Dan keinginan itu harus BESAR dan PENTING, sehingga karakter segera bertekad dan bertindak meraih keinginan itu. Nah, keinginan itulah yang akan menjadi MOTOR cerita.)

Jadi, kalau boleh dirumuskan, tujuan menyusun plot bagian awal adalah:
Memperkenalkan karakter menarik, yang mempunyai keinginan/tujuan
yang ingin dicapainya.

B. TIPS&TRIK

1) Jaga bagian awal ini agar tetap SIMPEL, terutama halaman-halaman pertama.
Sebaiknya TIDAK MEMPERKENALKAN TERLALU BANYAK NAMA (idealnya satu atau
dua saja) DAN tidak memberikan terlalu banyak PENJELASAN yang belum
diperlukan.

2) Penjelasan cukup seperlunya (sedikit petunjuk) agar pembaca bisa meraba sedikit
duduk perkaranya. Gunakan instingmu untuk tahu sejauh apa “seperlunya” itu bagi
naskahmu, karena setiap cerita itu beda-beda ya.

3) Bangkitkan pertanyaan-pertanyaan dalam benak pembaca, tapi jawab perlahan-
lahan dan sedikit demi sedikit, ibarat mengupas bawang. Nanti ada banyak waktu
kok untuk menjelaskan siapa sebenarnya si karakter, atau bagaimana
hubungannya dengan karakter yang lain, dsb.

4) Jangan memulai cerita dengan adegan yang tidak ada hubungannya dengan plot
utama. Misalnya plot utama adalah tentang perselingkuhan, maka mulailah
dengan adegan yang menggambarkan pasangan tersebut berinteraksi. Jangan
buka ceritamu dengan adegan si laki-laki menyelamatkan anak kucing sahabatnya
dari atas pohon.

5) Perhatikan kalimat pembuka bab dan paragraf. Pembaca dan editor biasanya
memberi perhatian khusus pada kalimat-kalimat pembuka ini.


C. TIGA LANGKAH DALAM BAGIAN AWAL NASKAH:
1)  Mulai dengan status quo (tidak wajib, dan kalaupun menggunakan langkah ini, jangan terlalu panjang. Cukup dua-tiga alinea saja.)
2) Lalu sesuatu terjadi (muncul pemicu konflik)
3) Kemudian karakter memutuskan untuk bertindak (cerita dimulai di sini)

Catatan:
Jangan khawatir kalau bagian awal ini sulit dituangkan. Karena bisa dibilang kamu
juga baru mencoba mengenal karaktermu lewat ucapan dan tindakan mereka.
Bersabarlah. Begitu kamu mengenal karakter-karaktermu dengan cukup baik,
tulisanmu akan semakin mengalir. Saya sendiri bisa bongkar pasang berkali-kali
ketika menulis bagian awal ini.
***

Comments

Popular posts from this blog

review: Million Rooms Labyrinth by Takamichi

Utaite time: apa sih utaite itu?

review: cat tales by wagata konomi