selamat datang diblog official PROGC

[PROGC] decave: review manga world of dreams


Review World of Dreams karya Kozue Amano
(spoiler alert)

World of  Dreams atau judul aslinya Mukūkai (夢空界) adalah satu dari tiga manga Amano Kozue Tanpenshū, collection of short stories karya Kozue Amano. Di terbitkan oleh MAG Garden  Corporation  pada tahun 2004 di Jepang dan di terbit oleh MnC! tahun 2011. World of Dreams merupakan serial pertama dari 3 manga yang ada pada Amano Kozue Tanpenshū. Dua judul lainnya adalah Song of the Sky (Sora no Uta) dan Himawari. Manga oneshoot ini masing-masing memiliki beberapa cerita berbeda pada tiap serialnya.




World of Dreams sendiri, Kozue Amano menyajikan 5 cerita yakni Night before Festival, Ichigo Panic, Moment of Summer, Petit Noel,  dan yang terakhir cerita utamanya World of Dreams. Tiap ceritanya mempunyai alur dan tokoh yang berbeda-beda. Dari beberapa cerita dalam serial ini,  saya sangat menyukai bagian World of Dreams, Moment of Summer dan Petit Noel. Saya membaca manga ini ketika kelas 8 SMP. Saat pertama kali membacanya, saya jatuh  hati pada ketiga cerita tersebut.

Moment of Summer menceritakan tentang Yatsuhashi, seorang siswa teladan  kelas 3 SMP yang setiap hari dihabiskannya untuk belajar, bahkan ia tak memiliki waktu banyak untuk bermain. Belajar dan belajar adalah hidupnya.  Saat  liburan musim panas, ia kembali ke sekolah untuk mengambil buku  pelajaran matematikanya yang tertinggal. Alih-alih hanya berencana mengambil buku matematika, Yatsuhashi justru bertemu dengan seorang gadis. Ia mengejar gadis tersebut karena rasa penasaran yang muncul.  Pengejarannya gagal, gadis itu menghilang. Namun dengan secepat kilat, buku matematika yang sendari tadi ia pegang di rebut oleh gadis tersebut.  Yatsuhashi menebak bahwa gadis itu adalah roh halus. Bukannya mengiayakan, gadis tersebut hanya tersenyum kemudian membawa lari buku  milik Yatsuhashi setelah sempat berdialog dengan Yatsuhashi. Yatsuhashi terlibat kejar-kejaran dengan roh  halus tersebut hingga ke atap sekolah. Roh tersebut menyakan pada Yatsuhashi, sebenarnya ia  belajar demi siapa dan untuk apa? Yatsuhashi menjawab “Disuruh oleh semua orang”. Ah sumpah, saya suka sekali scene ini. Hantu ini seolah bertanya kepada saya “Ngapain sih repot-repot belajar?”. Bagi saya yang baru kelas 2 SMP saat itu, pertanyaan ini sungguh membuat hati saya tertohok. Dengan kondisi sebagai siswi yang tak punya tujuan jelas, pertanyaan ini membuat  saya berfikir berminggu-minggu. Hantu tersebut juga menceritakan bahwa dirinya meninggal seminggu sebelum ujian kelulusan karena belajar tanpa henti. Setelah menceritakan hal tersebut pada  Yatsuhashi, hantu itu menghilang meninggalkan sebuah janji jika nanti mereka bertemu lagi.

Aaa, cerita ini tuh memberitahu saya saat itu, belajar itu kewajiban. Tapi main juga perlu untuk menghibur diri. Dan juga diselipkan pesan seperti “Kamu maunya apa sih buat dirimu sendiri?” Wkwk  bagus banget kan ya pesannya. Bahkan agak terkagum juga  dengan jawaban Yatsuhashi tentang keputusan diakhir ceritanya. Benar-benar karakter yang pantas di banggakan.

Lalu, Petit Noel.

Petit Noel sendiri bercerita tentang seekor kucing yang ditinggal oleh majikannya ketika pindah rumah.  Grim, nama kucing itu, ia dulunya adalah kucing yang sangat percaya pada manusia. Majikannya memperlakukannya layaknya saudara. Tapi ketika mereka pindah rumah, Grim ditinggalkan. Grim merasa dibuang secara tidak langsung. Sejak saat itu pula, Grim mulai membenci manusia dan kepercayaannya  pada manusia pun hilang. Pada malam natal itu, Grim bertemu dengan seekor kucing kecil bernama Aria. Grim berfikiran bahwa Aria dibuang sama seperti dirinya. Tapi Aria terus membantah dan  mengatakan bahwa majikannya akan menjemputnya, Grim yang merasa kasihan membawa Aria ke rumah lama yang dulu majikannya tempati. Grim yang iba akan keoptimisan Aria pun memutuskan untuk menjaga Aria dan menjadi kakak Aria. Aria mengajaknya melihat pohon natal sambil menceritakan bahwa ia percaya, keinginan anak baik akan terkabulkan saat natal.  Ia meminta Grim untuk  memohon pada Santa agar majikan  Grim kembali. Seorang petugas yang tiba-tiba muncul dan membawa Aria ke penampungan hewan. Grim menyelamatkan Aria dan kucing lain yang tertangkap dengan cara mengacaukan kegiatan para petugas di penampungan hewan. Semua kucing liar berterima kasih pada Grim. Aria kemudian kembali meyakinkan Grim bahwa majikan mereka akan kembali. Tapi kepercayaan Grim terhadap harapan telah lama hilang. Ia beranggapan bahwa itu adalah hal sia-sia. Tepat ketika Grim  dan Aria berdebat, majikan Aria datang dan menjemputnya. Grim kembali sendiri.

Haha, ngiranya endingnya bakal sedih kan? Nggak kok , endingnya bahagia. Setelah Aria pergi, Grim mengucapkan satu permohonan, yaitu agar ia bisa bertemu sekali lagi dengan majikannya. Dan permohonannya terkabul, Edward, majikannya kembali dan membawanya pulang.

Pesan dari cerita ini adalah jangan pernah berhenti berdoa dan berharap. Kekuatan doa itu luar biasa bagi agama mana pun. So, jangan berhenti berdoa dan percaya, kalau harapan itu bakal terwujud.

Yang terakhir, jreng jreng, World of Dreams.

Wow, siapa sangka ini jadi cerita terfavorite buat saya. Ceritanya tentang siswa kelas 3, Harumu yang merupakan anggota klub theater di SMP nya. Selama 3 tahun ia bersaing dengan ketua klub untuk mendapatkan posisi peran utama dalam drama theater di sekolah. Peran utama laki-laki dalam drama theater terakhir mereka berhasil di menangkan oleh Harumu setelah hompimpa dengan ketuanya. Ketika hendak mencari peran utama wanita, mereka mendapati satu anggota yang berparas cantik diantara anggota perempuan yang lain, yang menurut mereka kurang dari kata cantik. Kanon, nama gadis tersebut, ia merupakan angggota klub sejak kelas 1. Tapi cuti selama  2,5  tahun karena suatu hal. Tanpa basa basi, ketua dan Harumu menetapkan Kanon menjadi peran utama. Kanon dengan terpaksa menerimanya. Sepanjang persiapan drama, ketika Harumu dan Kanon hanya berdua saja, Kanon selalu membicarakan hal aneh yang bahkan tak dimengerti Harumu. Ia mengatakan bahwa Harumu memiliki janji dengannya. Hamuru bahkan merasa tak mengenal Kanon, apalagi punya janji dengannya. Sepan jang persiapan itu, Harumu terus berfikir tentang janjinya dan Kanon yang tak bisa ia ingat. Sesekali ia merasa melihat Kanon transparent seperti akan menghilang, namun ditepisnya dengan berfikir bahwa itu  hanya halusinasi. Dan di puncak drama  theater terakhir itu, Harumu baru mengingat semua hal tentang Kanon, bahkan janji yang mereka buat. Ia ingat semuanya. Ketika adegan Kanon menyerahkan sebuah notes yang membuat Harumu ingat tentang dirinya, juga meninggalkan sebuah pesan “jangan menyerah” sebelum akhirnya melompat dari menara diatas panggung. Setelah drama selesai, semua orang tak bisa menemukan Kanon. Harumu berinisiatif meminta daftar murid para gurunya agar ia tahu dimana kini Kanon tinggal. Sungguh mengejutkan bila mengetahui kenyataan bahwa Kanon dirumah sakit dan tak pernah keluar dari sana selama 2,5 tahun. Setiba Harumu disana, ia mendapati bahwa Kanon baru beberapa menit lalu tiada. Tepat ketika roh jelmaan Kanon melompat dari atas menara, tubuh Kanon dirumah sakit tiada untuk selamanya.

Endingnya, Harumu masuk SMA dan bertekat melanjutkan karier nya sebagai pemain drama. Lalu, ia juga membawa satu impian lagi. Impian miliknya dan Kanon. Janjinya dan Kanon.  Agar scenario drama yang dibuat Kanon sukses berkat Aktingnya.

Aaaa, pesan yang disampaikan disini adalah jangan menyerah apapun yang terjadi. Dan lagi, menurut saya alur ceritanya bisa di kembangkan menjadi anime atau drama. Kalian penasaran dengan chemistry nya  Harumu dan Kanon? Baca saja manganya! Nggak mahal. Hanya Rp18.000,00 dan dijual juga di online Shop.

Lalu, mengenai dua cerita lainnya, Ichigo Panic dan  Night before Festival. Bukannya tidak bagus sih, tapi rasanya kurang mendapatkan feeling. Membosankan, itu yang saya pikirkan. Bahkan ada beberapa alur dan dialog yang tidak saya mengerti

Night before Festival, menceritakan tentang Kimura yang datang ke sekolah bersama teman-temannya yang lain pada malam hari untuk mempersiapkan festival budaya disekolahnya. Setelah membeli makan malam, Kimura berlari-larian  sepanjang koridor. Iseng, ia tak pernah merasakan rasanya jalan-jalan disekolah pada malam hari. Ketika membuka pintu kelasnya, ia mendapati dua siswi sedang berdiam diri sambil memandangi kegiatan murid lain yang sibuk dengan  persiapan festival budaya. Miya, salah satu gadis itu, mengatakan bahwa ia  adalah roh halus alias hantu, mereka selalu ada disana setiap malam sebelum festival. Kimura yang salah paham dengan Miya yang menahan seorang gadis lainnya berusaha menyelamatkan gadis tersebut hingga terjadinya pertengkaran. Shiori, gadis lainnya melerai pertengkaran tersebut dan mengusir Kimura. Kimura yang tak tega meninggalkan Shiori berusaha kembali ke kelas tersebut dan kemudian memaksa Miya melepaskan Shiori. Miya pada akhirnya melepaskan Shiori dan memaksa Shiori keluar, tapi Kimura tetap  tinggal. Ia penasaran apa yang membuat Miya meninggal dan rohnya tetap disini, tidak ke alam baka. Miya menceritakan bahwa ia dulunya adalah siswi yang dibenci dan tak punya teman. Miya selalu menyendiri, tak ada yang peduli padanya termasuk guru. Tapi, ada satu guru yang berbeda, ia memperlakukan Miya dengan semestinya. Ia berjanji dengan guru tersebut akan bertemu pada malam sebelum festival. Tapi nasip berkata lain, ada anak-anak nakal yang berniat menjahilinya, hingga ia akhirnya mati konyol. Setelah mengetahui hal tersebut, Miya mengusir Kimura sekaligus menitipkan pesan  melalui dirinya kepada Shiori. Ia berterimakasih pada Shiori yang telah menjadi sahabat pertamanya yang terbaik. Sekilas sebelum Kimura benar-benar keluar, ia bertanya kepada Miya nama dari guru tersebut, bermaksud menyampaikan perasaan Miya agar Miya bisa ke alam baka. Setelah keluar, ia mendapati Shiori yang menangisi Miya. Kimura menyampaikan pesan Miya dan menawarkan jasa mengantarkan Miya pulang. Tapi seperti Miya, ia adalah roh halus. Ia sama seperti Kimura, tersesat dalam ruangan dan lorong itu 8 tahun yang lalu. Rasa ketidaktegaan Shiori membuatnya menemani Miya yang sudah 10 tahun disana.  Rohnya terperangkap dan tubuhnya hancur. Karena tugasnya menemani Miya selesai, rohnya pun perlahan menghilang mengikuti Miya. 

Endingnya? Kimura menyampaikan perasaan Miya pada guru yang Miya sukai.
Pesannya adalah persahabatan,  tapi rasanya saya kurang dapat feeling dari cerita ini.  Ini pendapat pribadi saja sih.  Itu kemudian kembali lagi kepada pembacanya sendiri, suka atau tidak.

Yang terakhir Ichigo Panic, menceritakan tentang seorang anak kecil yang baru saja pindah ke sebuah SD terletak pada kota yang ditutupi salju putih. Vanilla, nama anak kecil berfikir semua terasa normal hingga akhirnya ketika ia tiba dikelas, ia berkenalan dengan seorang anak bernama Ichigo. Ichigo mempunyai kekuatan sihir yang bisa mengubah permen karet menjadi appaun yang dikehendakinya. Awalnya Vanilla terkagum oleh kemampuan yang dimiliki Ichigo, tapi rasa kagum itu langsung hilang ketika kekuatan Ichigo tak terkendali dan hampir membuatnya mati. Walikelas dan teman-teman mereka bersikap seolah kejadian itu lumrah terjadi. Dan saat itu pula ia menyadari bahwa ia berada dalam kelas yang absurd. Belum selesai dengan Ichigo, ia juga mendapati bahwa Ichigo selalu diganggu oleh Grape, seorang anak perempuan bertampang laki-laki. Sebelumnya ia tak menyadari Grape perempuan, ia mengira Ichigo diganggu karena ia selalu didekati Ichigo dan menyangka bahwa Grape menyukai Ichigo. Namun ia ternyata salah, ketika ia menyadari Grape seorang perempuan, ia langsung sadar bahwa yang Grape tidak sukai itu adalah Ichigo yang menempel padanya sejak awal kedatangannya,  meski ia masih tak menyadari bahwa Grape menyukainya.

Disini rasanya kurang paham pesan yang ingin Kozue Amano sampaikan dalam pesan tersebut, tapi yang saya bisa tahu ketika membacanya bahwa genre Ichigo Panic adalah komedi.

Nah, itulah 5 cerita yang disajikan oleh Kozue Amano dalam Mukūkai (夢空界). Dari keseluruhan cerita, saya berfikiran  bahwa cerita-cerita oneshoot ini bisa dikembangkan menjadi cerita yang panjang dan menarik jika  saja Kozue Amano juga berfikiran sama seperti saya. Jika ini terjadi, saya yakin akan mendapatkan suatu hasil yang bagus bagi karirnya.

Dan  itu saja pendapat saya mengenai manga pertama dan Tanpenshuu milik Kozue Amano. Semoga  saja review ini membantu anda  untuk menimbang-nimbang apakah akan membeli manga tersebut atau memilih tidak membelinya supaya rasa penasaran menghantui anda. Sekian review dari saya, nantikan review berikutnya pada postingan selanjutnya.
     

Comments

  1. Thank you buat nulis review ini. Aku penasaran banget sama manga ini tapi nggak dapet-dapet. Yang kupunya yang Song of The Sky.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

review: Million Rooms Labyrinth by Takamichi

Utaite time: apa sih utaite itu?

review: cat tales by wagata konomi